Negara Tiongkok merupakan salah satu
raksasa ekonomi dunia. Tiongkok punya kekayaan alam yang berlimpah dan populasi
penduduk terbanyak di dunia. Tidak heran, kemajuan dan pembangunan di China
sangatlah pesat, baik dalam bidang infrastruktur, teknologi, maupun keuangan.
Banyaknya kerjasama ekonomi dengan China membuat perusahaan di Indonesia
membutuhkan sumber daya yang ahli berbahasa Mandarin/Tionghoa untuk mendukung
kelancaran berkomunikasi.
Terkait soal penggunaan kata China, Tiongkok dan Tionghoa di Indonesia, pada tahun 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pencabutan Surat Edaran Presidium Kabinet Ampera Nomor SE-06/Pred.Kab/6/1967 tanggal 28 Juni 1967 dimana melalui Keppres yang ditandatangani tanggal 14 Maret 2014 itu, Presiden Yudhoyono mengganti istilah China dengan Tionghoa. Dengan berlakunya Keppres tersebut, maka semua kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan penggunaan istilah orang dan/atau komunitas China atau Cina diubah menjadi orang dan atau komunitas Tionghoa dan sementara itu untuk penyebutan Republik Rakyat China diubah menjadi Republik Rakyat Tiongkok. Kedudukan bahasa Mandarin dalam bahasa Tionghoa:
Program Sarjana
DKI Jakarta
1. Universitas Bina Nusantara. S1 Sastra Cina
2. Universitas Negeri Jakarta. S1 Pendidikan Bahasa Mandarin
3. Universitas Al-azhar Indonesia. S1 Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok
4. Universitas Darma Persada. S1 Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok
5. Universitas Bunda Mulia. S1 Bahasa dan Budaya Tionghoa
6. Universitas Kristen Indonesia. S1 Pendidikan Bahasa Mandarin
Jawa Barat
1. Universitas Indonesia. S1 Sastra Cina
2. Universitas Gunadarma. S1 Sastra Tiongkok
3. Universitas Kristen Maranatha. S1 Sastra China dan D3 Bahasa Mandarin
4. Akademi Bahasa Asing Internasional Bandung. D3 Bahasa Mandarin
5. Universitas Padjajaran. D4 Bahasa dan Budaya Tiongkok
Jawa Tengah
1. Universitas Negeri Semarang. S1 Pendidikan Bahasa Mandarin
2. Universitas Sebelas Maret. D3 Bahasa Mandarin
3. Universitas Jenderal Soedirman. D3 Bahasa Mandarin
4. Akademi
Bahasa Asing RA Kartini Surakarta. D3 Bahasa Mandarin
DIY Yogyakarta
1. Universitas Gadjah Mada. D3 Bahasa Mandarin
Jawa Timur
1. Universitas Brawijaya. S1 Sastra Cina
2. Universitas Negeri Surabaya. S1 Pendidikan Bahasa Mandarin
3. Universitas Negeri Malang. S1 Pendidikan Bahasa Mandarin
4. Universitas Ma Chung. S1 Bahasa Mandarin
5. Universitas Kristen Petra. S1 Bahasa Mandarin
6. Universitas Widya Kartika. S1 Pendidikan Bahasa Mandarin
Sumatera Utara
1. Universitas Sumatera Utara. S1 Sastra Cina
2. Sekolah Tinggi Bahasa Asing Persahabatan Internasional Asia. S1 Sastra Cina
3. Universitas Prima Indonesia. D4 Bahasa Mandarin untuk Komunikasi Bisnis dan Profesional
Kepulauan Riau
1. Universitas Universal. S1 Pendidikan Bahasa Mandarin
Sulawesi Selatan
1. Universitas Hasanuddin. S1 Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok
2. Universitas Negeri Makassar. S1 Pendidikan Bahasa Mandarin
3. Universitas Bosowa. S1 Bahasa Mandarin
Kalimantan Barat
1. Universitas Tanjungpura. S1 Pendidikan Bahasa Mandarin
2. Sekolah Tinggi Bahasa Harapan Bersama. S1 Bahasa Mandarin dan D3 Bahasa Mandarin
Tambahan untuk
bidang pengobatan
Jawa Barat
1. Institut Medika Drg. Suherman. D4 Pengobatan Tradisional Tiongkok
Jawa Timur
1. Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri. D4 Pengobatan Tradisional Tiongkok
Sehingga total ada 13 PTN dan 20 PTS dengan diantaranya ada jenjang D3 dan termasuk D4 Pengobatan Tradisional Tiongkok. Sekiranya ada info tambahan, bisa mention diri ini. Sekarang aku studi di Bahasa dan Sastra Jerman di STBA YAPARI ABA.
0 comments:
Posting Komentar