Aku pun pergi meninggalkan semua, meninggalkan kenyamanan yang ada untuk beralih merajut mimpi-mimpiku yang indah. Kupikir ini hal yang indah, aku sudah berada di zona tidak nyaman selagi aku masih muda, sehingga apabila aku merasa terpuruk, aku sudah terbiasa.
Aku beruntung pernah tinggal di kampung, dimana senyuman masih terasa indah, tidak kecut dan tidak mahal. Sejatinya, hal yang akan membuatku akan rindu adalah hal-hal yang kecil, justru, seperti piring sendok yang biasa kupakai makan, bercanda bareng bocah2 selama ini atau kongkow di sore hari. Tapi kucukupkan hingga hari ini, esok adalah hari-hariku, hari dimana aku layaknya remaja dewasa yang akan mengambil segala keputusan sendiri.
Aku pernah dinasihati abang. Dia pernah berkata seperti ini:
Ketika memutuskan untuk pergi cukup jauh untuk waktu yang cukup lama, maka harus siap ditinggalkan siapapun, walaupun selalu berdoa tidak pernah putus agar selalu dipertemukan kembali, tetapi semua ada pada kehendak-Nya. Nenek dan kakek yang sudah lanjut usia, anak-anak kecil yang sedang sakit atau bahkan saudara yang masih segar bugar pun akan meninggalkanmu, karena sejatinya hakikat kepergian itu adalah siap berpisah untuk selama-lamanya.
Ketika memutuskan untuk pergi cukup jauh untuk waktu yang cukup lama, maka harus siap ditinggalkan siapapun, walaupun selalu berdoa tidak pernah putus agar selalu dipertemukan kembali, tetapi semua ada pada kehendak-Nya. Nenek dan kakek yang sudah lanjut usia, anak-anak kecil yang sedang sakit atau bahkan saudara yang masih segar bugar pun akan meninggalkanmu, karena sejatinya hakikat kepergian itu adalah siap berpisah untuk selama-lamanya.
Hari ini aku tiba di Bandung membeli segala kelengkapan senjata hidup seadanya dan kupikir ini lebih dari cukup. Terus belajar untuk mandiri dan hidup sehat, sederhana namun penuh berkah. Aku siapppp, untuk hidup mandiri! Karena aku kuat dan hebat! Allah bersamaku.
0 comments:
Posting Komentar