Sebuah goresan pena di kenangan dunia maya yang penuh dengan sinyal gelombang elektromagnetik.
Aku pernah bertanya pada rumput teki, entah sebab apa dia diam seribu bahasa. Aku pun bertanya pada penciptanya, aku kini yang diam seribu bahasa.
Nanda - penuh canda dan tawa pada dunia yang fana ini. Mahasiswi #Bahasa. Apa loh! :P

Beliebte Beiträge

Sabtu, 31 Agustus 2019

Memainkan biola metode Suzuki

Rencananya besok setelah nonton konser AVC Bandung, aku akan mampir ke Mall untuk membeli satu set biola, music stand dan buku pedoman untuk pemain biola pemula. Aku pernah baca tentang metode Suzuki, yakni metode yang lazim digunakan untuk belajar biola. Dibawah ini aku tuliskan informasi tentang siapa perancang metode Suzuki dan bagaimana caranya.

Mengenai sang perancang metode
Dr. Shinichi Suzuki adalah seorang pemain biola dan pendidik musik yang lahir di Nagoya, Jepang pada tanggal 17 Oktober 1898. Suzuki adalah anak dari produsen biola pertama dan terbesar di Jepang. Ia menghabiskan masa kecilnya bekerja di pabrik biola ayahnya (Suzuki Violin Co, Ltd), memasang sound post biola.
Terinspirasi dari lagu Franz Schubert “Ave Maria yang dimainkan oleh Mischa Elman dari sebuah phonograph, Suzuki kecil spontan segera mengambil biola dari pabrik ayahnya dan memainkan biola berdasarkan telinganya.
Tanpa akses ke instruksi profesional, ia mendengarkan rekaman dan mencoba untuk meniru apa yang dia dengar. Seorang teman dari keluarga Suzuki mendorong Shinichi untuk mempelajari budaya Barat, tetapi mempertimbangkan status sosial keluarga Suzuki, maka pada saat itu ayahnya tidak mengizinkan putranya untuk mempelajari instrumen musik. Pada usia 17 tahun, Suzuki mempelajari biola secara otodidak, karena ayahnya tidak mengizinkannya untuk mengenyam pendidikan musik formal. Tetapi pada akhirnya, ia berhasil meyakinkan ayahnya untuk mempelajari biola dengan salah satu guru biola di Tokyo. Pada usia 22, Marquis Tokugawa, teman Suzuki, membujuk ayahnya untuk memungkinkan dia untuk belajar di Jerman, dimana dia belajar di bawah bimbingan Karl Klingler. Disinilah Suzuki bertemu dengan banyak seniman dan tokoh terkemuka dunia, salah satunya adalah Albert Einstein. Suzuki menikah dengan Waltraud Prange (1905-2000), yang merupakan seorang penyanyi sopran.

Sekembalinya ke Jepang, ia membentuk kuartet string dengan saudara-saudaranya dan mulai mengajar di Sekolah Imperial Musik dan di Sekolah Musik Kunitachi di Tokyo. Selama Perang Dunia (PD) II, pabrik biola ayahnya dibom oleh pesawat perang Amerika dan salah satu saudaranya meninggal sebagai akibatnya dan Suzuki terpisah dengan istrinya karena istrinya tergolong sebagai orang asing. Dalam PD II ini, makanan menjadi sangat langka dan Suzuki pun sempat jatuh sakit, ia membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk pulih. Karena hal ini pula, keluarganya jatuh miskin dan tidak mempunyai uang sepeser pun, sehingga Suzuki memutuskan untuk meninggalkan posisi mengajar dan pindah ke kota terdekat, di mana ia membangun suku cadang pesawat kayu untuk mengumpulkan uang. Di tengah kondisi seperti ini, ia tetap memberikan pelajaran kepada anak-anak yatim di kota dimana dia tinggal. Suzuki bertekad untuk mengubah kehidupan anak-anak setelah kehancuran PD II. Ia mengadopsi salah seorang siswa, Koji, dan mulai mengembangkan strategi pengajaran dan filosofi - dimana ia mengkombinasikan aplikasi praktek pengajarannya dengan filsafat tradisional Asia.

Suzuki bermain untuk Imperial Court of Japan dan membentuk Suzuki Quartet dengan saudara-saudaranya. Dia juga menjadi presiden dari Sekolah Musik Teikoku dan mendirikan Tokyo String Orchestra. Karena kontribusinya tersebut, maka Suzuki disebut sebagai National Treasure oleh kaisar Jepang.

Seperti apa metodenya
Metode Suzuki adalah suatu pendekatan pendidikan instrumen musik yang mengacu kepada filosofi pendidikan dan pengajaran dari Dr. Shinichi Suzuki. Metode ini juga dikenal sebagai Mother-Tongue Approach. Terinsipirasi dari prinsip dasar pembelajaran bahasa ibu, dimana Suzuki menyadari implikasi fakta bahwa anak-anak dapat mempelajari bahasa ibu mereka tanpa kesulitan sedikitpun. Prinsip inilah yang akan diaplikasikan dalam pembelajaran instrumen musik. Bagi teman sekalian yang membutuhkan silakan mengunduhnya disini.

Sumber
1. jeliaedu
2. ridhosaptahadi
0

0 comments:

Posting Komentar

Kursus Bahasa Jerman